salju

Jumat, 21 Desember 2012

NASIB BUMI 2012


Nasib bumi pada 23-25 Desember 2012?

Medan.akhir- akhir berita tentang kiamat 2012 semakin merebak. belum diketahui dengan pasti kebenaran pastinya tetapi kabar ini juga telah mengundang perhatian banyak orang,baik media cetak maupun media internet.dunia dikabarkan akan gelap gulita pada siang hari,kegelapan(blackout) ini diakibatkan karena planet di tatasurya berada dalam garis lurus,yang mengakibatkan matahari tertutup oleh planet lain. Konon, peristiwa Blackout ini akan terjadi selama tiga hari, mulai dari 23 sampai 25 Desember 2012. Peristiwa ini juga menandai terjadinya Alignment of Universe atau Penyelarasan Alam Semesta.

NASA dikabarkan mengungkap bahwa Alignment of Universe berarti seluruh planet di sistem Tata Surya, akan berada dalam satu garis lurus yang sejajar. Formasi sejajar ini tidak menandakan akhir dari dunia, namun menunjukkan bahwa Matahari dan Bumi untuk pertama kalinya akan berada dalam posisi satu garis lurus.

Kabar mengenai Alignment of Universe ini bahkan bernada sedikit menakutkan publik. Sumber menyebutkan, bagi mereka yang tetap bertahan hidup, maka mereka akan menghadapi dunia baru. Namun, bagi mereka yang tidak siap, sebagian dari mereka akan berakhir riwayat hidupnya akibat ketakutan.

Dilansir Snopes, Kamis (13/12/2012), NASA menegaskan bahwa pihaknya tidak menginformasikan berita apapun terkait alam semesta yang berada dalam posisi sejajar atau peristiwa Blackout selama tiga hari. NASA atau ilmuwan lainnya tidak pernah mengemukakan pernyataan apapun mengenai hal tersebut.

Sementara situs Urbanlegends melaporkan, kata "Alignment" atau "Penyelarasan" dalam informasi ini tampaknya merujuk pada berlalunya Matahari, seperti yang terlihat dari Bumi. Matahari ini akan kabarnya akan berada di pusat Galaksi pada 21 Desember 2012.

Namun, peristiwa ini kabarnya terjadi setiap tahun di waktu yang sama. Fenomena ini tidak menimbulkan dampak apapun terhadap planet.
National Aeronautics and Space Administration (NASA) mengatakan, ada segelintir orang yang berencana untuk merayakan dalam skala besar terkait berakhirnya dunia yang jatuh pada 21 Desember 2012. Berdasarkan kalender suku Maya, tanggal tersebut merupakan siklus berakhirnya kalender Maya atau menandakan akhir dari b'ak'tun ke 13.
NASA: Tak Ada Bukti Sains Kiamat 2012

Badan antariksa asal Amerika Serikat ini juga mengatakan, beberapa dari mereka yang percaya kabar mengenai kiamat di 21 Desember 2012, merasa tertekan secara psikologis. Sehingga, rumor tersebut mempengaruhi aktivitas kehidupan mereka dan berujung pada aksi bunuh diri remaja.

Internet menjadi media efektif yang juga berperan dalam menyebarkan informasi mengenai kiamat di 2012. Media online dikatakan sebagai media yang turut menyebarkan terkait beredarnya desas-desus planet asing, Nibiru, yang akan menghujam Bumi di 2012.

Pekan lalu, Pemerintah Rusia mencoba untuk "mencerahkan" dan mengakhiri pembicaraan hari kiamat, setelah orang-orang mulai panik. Sebagian dari mereka dikabarkan menimbun persediaan, sehingga mereka masih memiliki minyak tanah serta kebutuhan lainnya untuk menghadapi rumor kiamat tersebut.

Menyikapi kepanikan masyarakat dunia, Ilmuwan NASA mengambil langkah serius untuk meredakan situasi tersebut dengan menerbitkan sebuah lembar fakta yang bertajuk Beyond 2012: Why the World Won't End, yang berisi tentang informasi bahwa tak ada kiamat di 21 Desember 2012.

NASA juga menjelaskan, tidak ada planet Nibiru atau planet apapun yang akan menghantam Bumi. Rotasi bumi juga tidak secara mendadak terbalik (reverse), serta tidak ada bahaya dari badai matahari raksasa.

"Dunia tidak akan berakhir pada 2012. Planet kita baik-baik saja untuk lebih dari 4 miliar tahun (ke depan). Ilmuwan yang kredibel di seluruh dunia tahu bahwa tidak ada ancaman yang terkait dengan 2012," tegas NASA, seperti dikutip News, Selasa (4/12/2012).
Selama bertahun-tahun, pakar astrobiologi dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), David Morrison telah menjawab ribuan pertanyaan terkait peristiwa alam yang mengancam kelangsungan dunia.

Dilansir NPR, Rabu (28/11/2012), sebagian orang memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan mempertanyakan tentang akhir dari dunia. Sebuah prediksi menyebutkan, hantaman planet Nibiru dengan Bumi atau berakhirnya kalender suku Maya akan mengakibatkan berakhirnya kehidupan dunia di 2012.

Selama beberapa tahun David Morisson berupaya menjelaskan kepada khalayak tentang desas-desus planet Nibiru pada website di bagian Question & Answer (Q&A) milik NASA. Di website NASA itu, Morisson mencoba menerangkan tentang asal-usul skenario apokaliptik populer tersebut.

Dalam website milik badan antariksa Ameriksa Serikat tersebut, Morisson mengatakan bahwa asal-usul prediksi berakhirnya dunia yang jatuh pada Desember 2012, terkait dengan cerita tentang planet Nibiru. Planet ini konon ditemukan oleh bangsa Sumeria, yang merupakan planet asing dari luar tata surya yang bergerak mendekati Bumi.


Melalui tulisan fiksi yang ditulis Zecharia Sitchin tentang peradaban Sumeria-Mesopotamia kuno, ia menyatakan dalam beberapa buku, seperti buku The Twelfth Planet yang diterbitkan pada 1976, mengungkap tentang dokumen bangsa Sumeria yang diidentifikasi sebagai planet Nibiru.

Planet ini konon mengorbit matahari setiap 3.600 tahun sekali. Cerita fiktif ini juga mengungkap tentang kisah "astronot kuno" yang mengunjungi bumi dari peradaban alien bernama Anunnaki.

Morisson menegaskan, bila memang planet Nibiru akan menghantam bumi dan menyebabkan kehancuran planet, maka pemerintah serta NASA tentu tidak akan menyembunyikan informasi tersebut. "Jika pemerintah telah mengetahui tentang Nibiru, tidak akan mereka merahasiakannya untuk menghindari kepanikan (publik)," jelas Morisson.

Selain Morisson, beberapa waktu lalu Program Manager Laboratorium Jet Propulsion NASA, Don Yeoman juga membantah rumor mengenai kiamat di 2012. Ia mengatakan, apabila Nibiru akan menghantam Bumi dalam waktu dekat, tentu tanda-tandanya akan terlihat sejak lama.

Paling tidak, menurutnya, efek gravitasinya pada bumi serta planet lain pun dapat terlihat. Namun nyatanya, astronom yang melakukan pengamatan tidak menemukan satu bukti pun.

akhirnya tergantung bagaimana kita menyingkapi fonomena tersebut.
yah pada dasarnya kita hidup didunia hanya sementara.